Dosen Pengampu : Dr. H.
Harjani Hefni, LC., MA.
Nama :
Herman Pelani Sandu (11731025)
Kelas :
KPI II A
A.
Jenis Pesan
Pesan adalah Seperangkat lambing yang bermakna disampaikan oleh komunikator.
Dedy Mulyana mengatakan bahwa pesan adalah seperangkat symbol verbal dan
nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi.
Pesan dibagi menjadi dua pesan nonverbal. Symbol dari bahasa verbal
adalah kata, baik yang terucap maupun tertulis. Adapun komunikasi nonverbal
adalah pesan nonlinguistic yang diisyaratkan oleh anggota tubuh untuk
menunjukan sikap dan penampilan.
1.
Pesan Verbal
Ada
tiga istilah pesan verbal dalam al quran. Tiga istilah itu adalah lafdz, qaul
dan kalimat.
a.
Lafdz
Kata
lafdz berasal dari bahasa arab yang artinya melempar. Disebut lafdz, karna
bunyi yang di kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau symbol yang kita
lemparkan dari mulut kita.
Ayat
yang menggunakan kata lafdz terdapat dalam surah Qaf ayat 18. Allah berfirman :
Tiada
suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas
yang selalu hadir.
Dari
ayat diatas disimpulkan bahwa kata lafdz berarti memproduksi sebuah bunyi yang
di lemparkan dari komunikator kepada komunikan melalu mulut yang menghasilkan
sebuah kata yang mempunyai arti.
b.
Qaul
Qaul yang dimaksud adalah kata yang mengandung sebuah makna dan
keluar Atas dasar kesengajaan dan kesadaran penuh dari orang yang mengucapkan.
Qaul merupan jenis pesan verbal sama dengan lafdz hanya saja lebih lengkap dan
luas di bandingkan lafadz. Dengan kata lain lafdz bagian dari qaul.
a.
Qaul
Marufan
Maruf artinya
kebaikan dunia maupun akhirat.dalam quran surah al baqarah ayat 235 memuat
perintah Allah agar berkata dengan bahasa yang tidak vulgar untuk meminang
wanitayang ditinggal mati suami atau dicerai oleh suaminya. Allah Berfirman :
Yang dimaksud
dengan qaula marufan adalah mengucapkan bahasa sindiran yang tidak menyakiti
dan menyinggung perempuan yang masih dalam suasana duka bahwa dia akan meminang
perempuan itu setelah selesai iddahnya.
Dalam firman
lain dalam surah an Nisaa ayat 5
Berkata maruf
disini artinya mengatakan kepada mereka perkataan bijak agar mereka mengerti
kenapa harta itu tidak diserahkan langsung kepada mereka tanpa menyinggung
perasaan mereka.
Dalam Surah An
Nisa ayat 8
Dalam ayat ini
Allah memerintahkan untuk berkata maruf kepada keluarga, anak yatim atau orang
miskin yang hadir saat pembagian harta warisan. Dengan tujuan agar mereka tidak
tersinggung jika tidak mendapat kan bagian harta dari harta yang sedang
dibagikan.
Dan dalam Surah
Al Ahzab ayat 32, Allah memerintahkan kepada istri istri Rasulullah agar
bebicara yang pantas tidak mengundang berahi orang yang mendengarkannya untuk
berbuat jahat.
b.
Qaula
Kariman
Qaula Kriman
secara bahasa berarti perkataan yang mulia dan berharga. Ungkapan ini ada dalam
Al Quran Surah Al Isra ayat 23. Allah berfirman :
Intinya, Qaulan
Kariman adalah ungkapan yang indah dan penuh dengan adab sehingga orang yang
diajak bicara merasa bahagia, di hormati dan dimuliakan.
c.
Qaulan
Maysuran
Menurut bahasa
qaulan maysuran ialah perkataan yang mudah. Ungkapan ini terdapat pada Surah Al
Isra ayat 28. Allah Swt berfirman :
Qaulan kariman
adalah perkataan yang menyenangkan, memberikan harapan kepada orang dan tidak
menutup peluang mereka untuk mendapatkan kebaikan dari kita. Ungkapan itu bisa
berbentuk harapan atau sebuah doa.
d.
Qaulan
Balighan
Ungkapan
Balighan secara bahasa berarti perkataan yang sampai kepada maksud. Ungkapan
ini ada dalam Surah An Nisa ayat 63, Allah SWT berfirman :
Dalam ayat ini
sangat jelas terkait dengan orang orang munafik. Ciri utama meraka ialah banyak
dusta, suka ingkar janji, tidak amanah dalam menjalankan tugas, shalatnya malas
malasan, lain di lidah lain di hati.
Qaulan balighan
lebih efektif disampaikan dengan cara wa qullahum fi anfusihim (katakana lah
pada diri mereka). Artinya jangan menyampaikan dengan pribadi seseorang didepan
khalayak melainkan berbicara secara privacy atau dua mata dan hanya dengan
orang yang dimaksud.
e.
Qaulan
Layyinan
Ungkapan Qaulan
Layyinan secara bahasa artinya perkataan yang lemah lembut. Ungkapan ini
terdapat dalam Quran Surah Thaha ayat 44.Allah SWT berfirman :
Ayat ini
mengisahkan tentang Keangkuhan Firaun yang dilawan dengan kelembutan. Juga bisa
diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk menaklukan hati yang keras dengan
perkataan yang lembut.
f.
Qaulan
sadidan
Qaulan Saddidan
artinya perkataan yang benar, Al Quran disebutkan dalam Al Quran Surah Ani Nisa
ayat 9 dan al Ahzab Ayat 70-71
QS. An Nisa
ayat 9 :
Dalam surat ini
terdapat pesan untuk penjenguk menerapkan Qaulan sadidan seperti menuntun orang
yang sedang di jemput ajal, bersangka baik kepada allah dan mengingatkan untuk
memberi wasiat tidak lebih dari sepertiga dari hartanya.
QS. Al Ahzab
ayat 70-71
Dalam ayat ini
diperintahkan unntuk bertaqwa dan mengucapkan perkataan yang benar.
Al jazairi
mendefinisikan qaulan sadidan dengan dua kata, yaitu shidqan sha-iban, yang
artinya benar dan tepat sasaran. Tidak semua kata yang benar menjadi tepat
kalau tidak ditempatkan pada posisi yang benar.
g.
Qaulan
Tsaqilan
Qaulan Tsaqilan
secara bahasa artinya Perkataan yang berat. Ungkapan ini disebutkan dalam al
Quran surah al Muzammil ayat 5. Allah berfirman :
Dari ayat
diatas Qaulan Tsaqilan ialah Al Quran, karna baik struktur bahasa maupun
maknanya sangat kukuh, isinya tidak ada yang picisan. Selain itu orang yang
ingin merenungkan maknanya memerlukan keseriusan dalam mengkajinya dan nilainya
akan bertahan tiidak usang dimakan zaman.
Jika ditinjau
dari konteks komunikasi Qaulan Tsaqilan ialah perkataan yang berbobot mempunyai
suatu nilai yang penuh dengan makna serta bertahan lama.
h.
Qaulan
Adziman
Secara bahasaa
qaulan adziman ialah perkataan yang besar. Ungkapan ini disebutkan oleh Allah
SWT ppada surah al isra ayat 40. Allah SWT berfirman :
Kata kata yang
besar disini maksudnya ialah besar kekejiannya, besar kelancangannya, besar
kedustaannya dan jauh keluarnya dari hal yang sebenarnya. Uangkapan yang tidak
memiliki sumber pun termasuk perkataan yang besar. Dalam komunikasi
mengeluarkan pernyataan tanpa dasar dan merusak keyakinan seseorang atau bahkan
masyarakat adalah termasuk perkataan yang besar.
i.
Ahsanu
Qaulan
Ahsanu qaulan
berarti perkataan yang paling baik, ungkapan ini terdapat dalam surah Fushilat
ayat 33. Allah SWT berfirman :
Perkataan yang
baik disini ialah seruan untuk beriman kepada Allah., beramal shaleh, dan
menyatakan diri sebagai seorang yang tunduk dengan aturan Allah SWT. Ahsanu
Qaulan sering dipraktekan oleh seorang pendakwah atau Dai , selain itu orang
yang terbiasa berkata baik dan mendengarkan kata kata baik berpotensi menjadi
manusia yang berkualitas baik, begitupun sebaliknya.
c.
Kalimat
Kalimat dalam
bahasa Arab adalah senyawa dari dua unsur Lafdz dan ifadah. Ifadah ialah
artinya makna. Jadi, kalimat adalah susunan lafadz yang mengandung makna yang
sempurna.
Kalimat dalam
Al Quran
a.
Kalimatullah
Kalimatullah
ialah kalimat Allah. Pernyataan ini ditemukan dalam Al Quran surah At Taubah
ayat 40. Allah SWT berfirman :
Maksud dari
ayat diatas Kalimatuallah ialah agama Allah, hukum Allah, syariat Allah, dan
segala hal yang bersumber dari Allah baik perintahh maupun larangan.
Ketinggian dari
kalimatullah terletak pada shidq dan adilnya. Shidq ialah kebenaran yang tidak
perlu penambahan atau pengurangan. Adapun adil artinya adil dalam menentukan
hukum dan keputusan.
Oleh karna itu
seorang komunikator yang selalu menjadikan kalimatullah sebagi referensi akan
membuatnya memiliki landasan berpijak yang kukuh dan sulit dibantah
kebenarannya.
b.
Kalimat
alladzina kafaru
Makna kalimat
alladzina kafaru adalah kalimat orang oranng yang mengingkari kebenaran.
Ungkapan ini terdapat dalam surah at Taubah ayat 40 sebagaimana ayat diatas.
Adapun kalimat alladzina kafaru ialah syirik dan segala susuatu yang
bertentangan dengan kalimatullah.
Al quran
menyatakan bahwa kalimat orang orang yang mengingkari kebnaran adalaah rendah.
Tidak berkualitas serta mudah dipatahkan.
c.
Kalimatun
Sawa
Kalimatun Sawa
dari segi bahaa artinya kalimat yang sama. Adapun pernyataan mengatak kalimatun
sawa ialah kalimat yang adil atau berada di tengah. Ungkapan ini terdapat padda
surah Ali Imran ayat 64 , Allah berfirman :
Jika ditinjau
dari ilmu komunikasi ialah berkomunikasi harus adanya titik sentral atau titik
temu dari semua pihak, tapi untuk bertemu dengan titik temu itu semua pihak
yang terkait dalam komunikasi harus bersifat objektif terhadap kebenaran,
meskipun tidak sesuai dengan keyakinannnya sebelumnya. Bisa di nyatakan harus adanya sebuah mufakat dari semua pihak
dalam komunikasi tersebut.
Kalimatun sawa ialah upaya untuk mencari titik temu
sebanyak banyaknya, karna persamaan jauh lebih banyak dari perbedaan.
d.
Kalimat
Al Kufr
Secara bahasa,
kalimat al kufr artinya kalimat yang mengandung makna pengingkaran terhadap
kebenaran, atau mengandung unsur pelecehan terhadap nilai kebenaran dan orang
orang yang membawa nilai kebenaran. Ungkapan ini di seburkan dalam Al Quran
surah At Taubah (9) ayat 74, Allah berfirman :
Kalimat Al Kufr
berbeda dengan kalimatulladzina kafaru, karena kalimat al kufr mungkin saja
diucapkan oleh orang yang mengakui dirinya beriman dan tidak mengingkari
kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka mengucapkan kata
kata yang mengandung pengingkaran.
Diantara contoh
kalimat al kufr adalah penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan mengatakan
beliau itu orang hina, padahal beliau dimuliakan oleh Allah SWT.
Kalimat kufr
ialah kalimat kekufuran, dan kalimat ini bisa dikembangkan oleh seseorang. Asal
kalimat kufur ini berasal dari orang kafir namun bisa di pakai oleh umat islam.
e.
Kalimat
Al Taqwa
Menurut bahasa
kalimat takwa artinya kalimat yang berfungsi melindungi. Ungkapan ini berada
pada surah al Fath ayat 26, Allah berfirman :
Kalimat ini
berfungsi untuk melindungi orang yang mengucapkannya dari perbuatan syirik.
Kalimat ini juga berfungsi untuk melindungi orang dari hal hal yang
membahayakan dirinya. Kalimat yang paling baik untuk menyelamatkan diri manusia
ialah lailaha illallah.
f.
Kalimat
Thayyibah
Secara bahasa
thayyibah berasal dari kata thaba yang artinya bersih, enak, dan tumbuh.
Ungkapan ini ada pada surah Ibrahim ayat 24, Allah SWT berfirman :
Kalimat yang
baik memiliki pengaruh yang kuat untuk sampai ke dalam jiwa. Selain kukuh dan
menghunjam ke dalam jiwa. Kalimat thayyibah juga nyaman di dengar.
Kalimat ini
berfungsi untuk memotivasi seseorang melakukan kebaikan dan mencegah mereka
melakukan kerusakan. Selain itu kalimat yang baik memeiliki kekuatan, yang
sulit di bantah dan di bantahkan.
g.
Kalimat
al Khabitsah
Khabitsah
artinya kalimat yang buruk, jelek, kotor, hina, rusak dan rendah. Ungkapan ini
terdapat dalam surah Ibrahim ayat 26, Allah berfirman :
Kalimat yang
buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan
perbuatan yang tidak baik. Kalimat ini kebalikan dari kalimat thayyinag yakni
mudah dipatahkan dan tidak kuat.
2.
Pesan Nonverbal
Al Quran juga
kaya dengan informasi tentang bahasa nonverbal.yang dibahas ialah isyarat mata,
wajah, tangan, kaki, gerakan tubuh, bibir, kepala, dan seterusnya. Bahkan
isyarat dari ujung kepala sampai ujung kaki.
B.
Kekuatan
Pesan
Sebuah pesan yang dikirim memiliki sebuah pengaruh positif maupun
negative. Selain itu ada pesan yang akurat dan ada yang asal asalan, ada yang
benar dan ada yang dusta.
1.
Naba
a.
Kata
Naba dalam Al Quran
Dalam Al Quran
surah An Naba Ayat 2, Allah berfirman :
Al Naba dalam
ayat ini artinya adalah berita, tetapi bukan hanya sekedar berita, melainkan
berita yang besar yaitu tentang hari kiamat.
Selain itu
dalam surah Al Anam ayat 34 dan 67, Allah berfirman :
Dalam ayat ini
yakni berita tentang pendustaan para rasul yang dilakukan oleh umat mereka.
Naba tentang para nabi dlam ayat ini berasal dari Allah SWT yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam surah Al
Anam ayat 67, Allah berfirman :
Yang
dimaksudkan pada yat ini ialah berita besar tentang hari kiamat, artinya apapun
yang yang diberitakan tentang kiamat adalah pasti, tidak simpang siur.
Dalam surah An
Naml ayat 22, Allah berfirman :
Ibnu Katsir
mengatakan bahwa Al Naba al yaqin
artinya adalah berita yang benar dan penuh dengan keyakinan.
Oleh karna itu
dalam menerima sebuah berita haruslah selektif, seperti halnya yang di jelaskan
dalam surah al Hujarat ayat 6, Allah berfirman :
b.
Naba
dan urgensi Pesan
Kata naba dan
khabar memiliki arti yang sama. Tetapi ada juga ynag mengatakan bahwa naba dan
khabar memiliki arti yang beda, seperti al manawi mengatakan bahwa naba lebih
memiliki arti yang lebih luas.
Selain itu naba
juga menyiratkan makna bahwa berita disebut dengan naba adalah berita dari
sumber utama kepada orang yang belum tahu tentang informasi tersebut.
Jadi Naba
adalah isu isu besar yang berimplikasi luas di tengah masyarakat agar tidak
menimbulkan gejolak, berita yang masuk dalam kategori naba harus betul betul
akurat.
2.
Khabar
Khabar dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kabar atau berita. Khabar adalah beriyta
yang dipindahkan dari orang lain dan bisa juga bersumber dari diri sendiri dan
mengandung dua kemungkinan, benar atau salah.
Akar kata
khabar adalah surah A Zalzalah ayat 4, allah Swt berfirman :
3.
Hadis
Kata Hadis
dalam Kamus bahasa Arab berarti Berita dan Baru. Ungkapan ini disebut dalam al
quran diantaranya surah al kahfi ayat 6,
Luqman ayat 6, Az Zumar ayat 23.
Perbedaaan lain
antara khabar dan hadis ialah, jika khabar biasa berasal dari orang lain, maka
hadis adalah berita baru yang biasanya bersumber dari orang yang membawa
berita.
Shidq dan
Kadzib
Shidq artinya
perkataannya diterima. Sebab perkataannya diterima adalah karna antara
pernyataan yang dikeluarkannya dengan realitasnya sama.
Kadzib artinya
adalah lawan dari shidq, yaitu berita yang berasal dari sumber tetapi tidak
sesuai dengan realita yang ada. Sehingga orang yang mendengarkannya
mempercayainya meskipun kenyataannya adalah salah.
C.
Metode
Menyampaikan Pesan
1.
Hiwar
Hiwar menurut
bahasa artinya pembicaraan yang berlangsung diantara dua orang atau lebih.
Hiwar juga berarti bertukar pikiran dan saling mengoreksi dalam pembicaraan.
Adapun menurut istilah hiwar artinya pembicaraan yang berlangsung diantara dua
orang atau lebih yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau meyakinkan
orang lain dalam suasana tentang tidak panas.
Sedangkan
menurut istilah umum adalah diskusi yang berlangsung antara dua pihak atau
lebih dengan tujuan untuk meluruskan pandangan, menampilkan hujah, menetapkan
kebenaran, menghilangkan syubhat (keragu raguan), dan mengembalikan orang yang
salah pemahamannya kepada kebenaran.
Kata hiwar
ditemukan dalam al quran sebanyak tiga kali diantaranya ada pada surah al kahfi
ayat 34 Allah berfirman:
Jadi hiwar
adalah salah satu metode dalam komuikasi yang sangat efektif dalam mencari
solusi dari perbedaan perbedaan yang tidak bisa dihhindarkan. Dengan hiwar
titik temu biasanya ditemukan.
2.
Jidal
Jidal menurut
bahasa ialah memintal benang. Kata ini memberi inspirasi bahwa jidal adalah
upaya untuk merajut pendapat pendapat yang bersebrangan seperti merajut benang
benang yang kusu. Dalam jidal masing masing pihhak berusaha untuk meyakinkan
dan mengalahkan lawannya dengan kata kata telak dan kadang kadang bercampur
dengan suasana panas. Dalam bahasa Indonesia jidal dikenal dengan debat.
Jidal dalam
al quran dituliskan sebanyak 29 kali
diantaranya dalam surah al Mumin ayat 4 dan 5
Dapat kita
simpulkan bahwa jidal ialah metode dalam komunikasi untuk mempertahankan
pendapat atau membuat pendapat yang kita yakini kebenarannya unggul
dibandingkan pendapat lainnya.
3.
Bayan
Bayan secara
bahasa ialaah jelas atau terang, sedangkan secara istilah mempunyai arti
menjelaskan tujuan dengan pilihan kata yang paling tepat.
Dalam al quran
bayan disebutkan dalam surah ar Rahman
Diantara fungsi
komunikasi ialah untuk menjelaskan sesuatu sehingga apa yang dimaksudkan oleh
pembicara dipahami seccara jelas oleh si pendengar.
4.
Tadzkir
Tadzkir berasal
dari kata dzakara yang berarti mengingat. Ketika bangun katanya menjadi
dzakkara-tadzkir artinya berubah menjadi mengingatkan atau memberikan
peringatan.
5.
Tabligh
Dasar kata
tabligh adalah balagha. Kata ini secara umum berarti selesai, berakhir atau
sampai, yang bisa digunakan untuk tempat, masa, atau sesuatu yang abstrak.
Seperti sampai di Pontianak, sampai usia 40 tahun, telah sampai maksudku adalah
beberapa contoh yang menunjukkan kata sampai atau “ballagha” bisa digunakan
untuk tempat, masa, atau sesuatu yang abstrak.
6.
TabsyirDi
antara metode menyampaikan pesan adalah dengan tabsyir. Tebsyir berasal dari
kata busyra dan bisyarah yang artinya adalah bahagia dan gembira. Adapun kata
tabsyir artinya adalah menyampaikan kabar bahagia dan gembira. Adapun tabsyir
artinya adalah menyampaikan kabar bahagia dan gembira.
7.
Indzar
Indzar secara
bahasa berarti menyampaikan pesan dengan cara mengingatkan yang bertujuan untuk
menumbuhkan rasa takut dan kehati-hatian, baik untuk diri komunikator maupun
komunikan. Indzar selalu terkait dengan mengingatkan orang untuk tidak
melakukan perbuatan yang merugikan mereka di masa depannya, baik di dunia maupn
di akhirat.
8.
Ta’aruf
Ta'aruf secara
bahasa berasal dari kata 'arafa yang berarti tahu atau kena. Tahu atau kenal
disini artinya mengetahui dan mengenal sesuatu dengan tanda-tanda yang
membuatnya bisa membedakan antara satu dengan lainnya. Ketika bangun kata berubah
menjadi ta'aruf, maka kata ini bermakna saling mengetahui atau saling mengenal
tanda-tanda atau ciri-ciri orang, baik lewat nama, cara berbicara, watak dan
karakter, dan berbagai aspek lainnya. Saling mengenal adalah salah satu
tuntutan hidup manusia sebagai makhluk sosial.
9.
Tawashi
Tawashi berasal
dari kata wasiat yang secara bahasa artinya bersambung. Seseorang memberi
wasiat artinya menyambungkan apa yang diinginkannya kepada orang lain. Orang
yang sudah dekat dengan ajalnya biasanya menyampaikan atau memberikan wasiat
kepada orang yang terdekat dengannya. Maksud mewasiatkan di sini adalah
menyambungkan dirinya yang akan meninggal dengan orang yang masih hidup, baik
dalam bentuk memberikan harta ataupun pesan-pesan yang berharga.
10.
Nasihat
Nasihat menurut
bahasa artinya murni, jernih, bersih, tanpa noda. Menurut ibnu al-Atsir,
nasihat merupakan untaian kata yang diungkapkan buat orang yang diberi nasihat
dengan harapan orang yang diberi nasihat bertambah baik
11.
Irsyad
Irsyad berasal
dari rasyada, artinya mencari petunjuk ke jalan yang lurus lawan dari kata
sesat. Irsyad artinya proses membantu seseorang dalam mengatasi permasalahan
pribadinya dengan mengerahkan dirinya untuk mengatasi masalah dirinya sendiri.
12.
Wa’dz
atau mau’idzah
Al-Jurjani
mendefinisikan wa’d sebagai al-tadzkir bi al-khair fima yariqqu lahu al-qalb
(mengingatkan tentang kebaikan yang membuat hati menjadi lembut).
Wa’dz atau
mau’idzah adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk melunakkan hati yang
mendengarnya. Lunaknya hati refleksi pada linangan air mata, goncangan dada
saat mendengarkan pesan, dan munculnya tekad untuk berubah.
13.
Idkhal
al-Surur
Di antara perintah Islam terhadap
umatnya adalah perintah membahagiakan orang lain, baik dengan kata maupun
perbuatan. Membahagiakan orang lain dalam istilah Rasulullah SAW disebut idkhal
al-Surur.
Resume | BAB IV ISTILAH ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL QURAN DAN HADIST | ILMU KOMUNIKASI ISLAM | Dr. H. Harjani Hefni, LC., MA.
4/
5
Oleh
Herman Pelani Sandu