Berikut adalah Hasil Resume saya dari sebuah buku berjudul Pembangunan Ekonomi di Dunia Ke Tiga
semoga bisa Bermanfaat !
TUGAS RESUME
CIVIC EDUCATION
Tugas
ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Civic Education
Dosen
Pengampu : Hijrah Hariyono,M.Pd
Disusun
Oleh :
Herman
Pelani Sandu
(11731025)
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2017/2018
ABSTRAK
Judul Buku : Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga edisi ke enam
Jilid II
Judul Bahasan : Masalah Masalah Kritis Menjelang Abad ke-21
Penulisan Karya
tulis ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang masalah masalah yang terjadi di dunia ketiga khususnya pada
abad ke 21. Negara negara dunia ke tiga secara keseluruhan sebagai pasar utama
bagi produk produk ekspor dari negara negara maju, Di abad ini Pasar Pasar
internasional mulai bermunculan sebagai tempat penjualan barang barang ekspor
maupun import. Dimana semuanya itu berhubungan dan berkaitan dengan suatu teori
globalisasi.
Pada dasarnya
negara berkembang dan negara maju saling bergantungan satu sama lain, ketika
satu negara berkembang maju, maka negara yang mempunyai hubungan akan
mendapatkan dampak positif maupun negative.
Pada abad ke 21
timbul beberapa masalah masalah yang terjadi di berbagai negara salah satunya
Afrika. Negara afrika mengalami masalah ekonomi yang sangat kritis, selain itu
terjadi transisi ekonomi di bekas Uni Soviet dan di kawasan Afrika Sub –
Sahara.tapi ada juga usulan usulan yang bertujuan untuk memperbaiki
perekonomian global serta menjadikan lembaga lembaga internasional lebih mampu
dan tanggap melayani kebutuhan kebutuhan negara negara berkembang di abad ke
21.
MASALAH
MASALAH KRITIS MENJELANG ABAD KE- 21
RINGKASAN
(BAB
18, Hal 285 - 324)
Nama Pengarang : Michael P. Todaro
Judul Buku : Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga
edisi ke enam Jilid II
Judul Bahasan : Masalah Masalah Kritis Menjelang Abad
ke-21
Terbitan/Total Halaman : Penerbit Erlangga, Jakarta,1998/389
Dalam dunia yang semakin independen atau saling tergantung ini
Negara Negara dunia ketiga bergantung kepada negara negara kaya sudah sejak
lama, ini merupakan kenyataan pahit dalam kehidupan ekonomi mereka. Dan
disitulah timbul alasan utama yang mendorong mereka untuk selalu berusaha
mempromosikan kemandirian, baik itu secara individual maupun secara kolektif.
Beda halnya dengan Negara Negara maju yang dulu pernah bangga dengan
kemandirian ekonominya, kini mulai sadar akan berkurangnya sumber daya alam dan
meningkatnya ancaman lingkungan global. tapi pada hakikatnya semua Negara ini
semakin tergantung satu sama lain.
Dalam 25 tahun kedepan di perkirakan dunia ketiga akan sanggup
untuk menyerap sekitar 70 persen dari total kenaikan ekspor dunia. Karna
eratnya hubungan ekonomi mereka dengan Negara Negara maju baik itu melalui
perdagangan , permodalan dan ketenagakerjaan, maka dunia ketiga akan memainkan
peran dan pengaruh terhadap kinerja ekonomi Negara Negara kaya. Mereka tidak
lagi di tentukan, melainkan menentukan. Sebagian pengamat memperkirakan hal
yang berbeda mereka khawatir akan terjadinya penggeseran pusat pusat lokasi
produksi dunia ke berbagai Negara berkembang yang tingkat upahnya relatif murah
dan akan mengakibatkan penciutan lapangan pekerjaan. Karna pentingnya Dunia
Ketiga, maka setiap kali perekonomian Negara Negara industri langsung merasakan
dampak negatifnya.
Perubahan ekonomi dalam kemajuan maupun kemundurannya akan
berdampak pula pada Negara Negara berkembang sehingga menimbulkan dampak yang
bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja ekonomi. Selain itu
jika manifestasi pokok interdependensi global yang terus meningkat pada empat
masalah yang akan berdampak pada ekonomi internasional menjelang abad ke 21.
Keempat masalah kunci tersebut adalah : ancaman lingkungan hidup global,krisis
atau tepatnya kebangkrutan, ekonomi di Negara Negara berkembang akan menurun,
globalisasi perdagangan dan keuangan internasional.
Pada
akhir akhir abad kedua puluh, meningkatnya penyebab penyebab polusi atau
kerusakan lingkungan telah menciptakan ancaman serius akan rusaknya lapisan
ozon serta terjadinya perubahan iklim secara dramatis seperti terjadinya
fenomena pemanasan global, sehingga guna mengurangi resiko lingkungan hidup
ini, emmisi global harus di batasi sampai sejauh mungkin. Tapi pada kenyataanya
hal ini tidaklah mudah, meskipun semua pihak menyadari pentingnya menyelamatkan
lingkungan hidup global tapi banyak pihak yang ingin menikmati sesuatu atas
pengorbanan pihak lain. Selain itu sampai saat ini belum ada konsensus mengenai
dampak lingkungan yang di timbulkan oleh meningkatnya greenhouse gases
atau efek rumah kaca. Dengan begitu harus kita waspadai besarnya potensi dampak
negative dari fenomena global warming. Dan adapun ancaman ancaman yang harus
kita waspadai :
1.
Penyebaran
Polutan
2.
Efek Rumah Kaca
3.
Pelestarian
Hutan Hujan sebagai barang Publik
4.
Upaya Pencarian
Solusi
Di dunia ketiga pun adanya krisis ekonomi yang terjadi di Negara
Afrika Sub – Sahara, mereka menghadapi serentanan masalah yang terjadi secara
serentak, diantaranya pengangguran yang melonjak, kemiskinan yang semakin
parah, mengeringnya sumber sumber alam dan ledakan jumlah penduduk. Krisis yang
hebat melanda di Negara afrika ini adalah kemiskinan sehingga timbulnya masalah
masalah baru seperti masyarakat yang kelaparan, fasilitas kesehatan yang kurang
dan pendidikan yang tidak bisa di capai oleh anak anaknya.
Adapun sebab yang berada di luar kontrol atau kekuasaan mereka,
seperti musim kering yang berkepanjangan, kemerosotan harga barang eksport
mereka di pasar internasional, dan mengeringnya sumber investasi dari Negara
luar atau bantuan dari Negara luar. Sedaangkan ada juga penyebab yang di karnakan
pemerintah yang keliru mengambil tindakan dan menggunakan kebijakan pemerintah
itu sendiri. Sehingga mereka mengabaikan pengembangan sumber daya alam seperti
pengembangan dalam sektor pertanian, banyaknya perusahaan milik Negara yang
tidak efisien serta kurangnya perhatian pada usaha-usaha promosi ekspor sejak
dini.
Transisi ekonomi telah belangsung secara menyeluruh di
Negara-negara eropa timur, eropa tengah, dan mantan Uni Soviet. Setelah
berlangsungnya transisi ekonomi tersebut Negara Negara pun mulai menganut
orientasi ekonomi pasar yang mana pada masa awal sangat susah di jalankan,
sekurang kurangnya mereka membutuhkan waktu
satu generasi agar terciptanya pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan.
Setelah tiga dasawarsa belakang ini, telah berlangsung suatu proses
globalisasi yang teramat pesat dan atas pembangunan
perekonomian. Salah satunya ekspansi perdagangan yang ditentukan oleh sektor
perbankan yang menjadi sumber pembiayaan bagi semua transaksi perdagangan
Internasional. Maka peningkatan ukuran, daya saing dan difusi pasar
internasional mengandung kekuatan/pengaruh potensial yang begitu besar guna
menarik perekonomian yang berpendapatan rendah kedalam perekonomian yang
berpendapatan utuh.
TANGGAPAN
Dengan berlalunya tahun demi tahun,
antara Negara maju dan Negara berkembang semakin banyak kesamaan karna saling bergantung satu sama
lain. Dan masyarakat dunia harus sadar bahwasannya tatanan ekonomi
internasional yang adil bukan hanya
mungkin untuk di ciptakan, melainkan memang perlu atau harus diciptakan.
Sifat saling bergantungan bisa
menyebabkan negara itu maju ataupun sebaliknya, hal ini karna ketergantungan
yang terjadi antar negara , dimana jika salah satu negara itu maju maka negara
yang berkaitan pun akan ikut maju begitupun sebaliknya jika suatu negara
mengalami kemerosotan maka negara yang berkaitan akan ikut merosot.
Pembangunan tersebut jangan hanya mengandalkann pemerintah untuk
mengkodinir tapi masyarakat sendiri harus ikut serta dalam pembangunan ekonomi
tersebut, karna pada dasarnya masyarakat pun penting dalam pembangunan ekonomi
negaranya. Jikalau hanya menunggu kebijakan atau arahan pemerintah maka
pembangunan ekonomi akan vakum dan lama untuk berkembang.
Tumbuhnya Pasar Pasar di dunia ketiga
sangatlah berguna untuk negara berkembang guna meningkatkan Penghasilan negara
yang sebelumnya lamban menjadi lebih pesat karna adanya Pasar Pasar
Internasional tersebut. Dimana pemerintah dan masyarakat bisa saling
mengkodinir agar bisa menghasilkan barang yang berkualitas untuk di ekspor
keluar negri dan bisa diterima oleh negara negara maju sehingga pendapatan
negara dan masyarakat pun akan bertambah serta nilai mata uang tersebut akan
naik. Tetapi Pemerintah yang harus lebih gesit dan efektif dalam mengambil
tindakan dan menggunakan kebijakan mereka, dimana mereka harus mempermudah
masyarakatnya untuk melakukan ekspor ke luar negri dan membatasi barang import
dari luar sehingga masyarakat dalam negri pun mengutamakan produk dalam negri
terlebih dahulu.
Resume Masalah Masalah Kritis Menjelang Abad ke-21
4/
5
Oleh
Herman Pelani Sandu